Sistem
Periodik Unsur
Sistem periodik unsur adalah susunan unsur-unsur berdasarkan
urutan nomor atom dan kemiripan sifat unsur-unsur tersebut. Disebut “periodik”,
sebagaimana terdapat pola kemiripan sifat unsur dalam susunan tersebut. Sistem
periodik unsur (tabel periodik) modern yang saat ini digunakan didasarkan pada
tabel yang dipublikasikan oleh Dmitri Mendeleev pada tahun 1869.
Sistem periodik adalah suatu tabel berisi identitas
unsur-unsur yang dikemas secara berkala dalam bentuk periode dan golongan
berdasarkan kemiripan sifat-sifat unsurnya.
Robert Boyle adalah orang pertama yang memberikan tentang
definisi bahwa unsur adalah suatu zat yang tidak dapat lagi dibagi-bagi menjadi
dua zat atau lebih dengan cara kimia. Sejak itu orang dapat menyimpulkan bahwa
unsur-unsur mempunyai sifat yang jelas dan ada kemiripan diantara sifat-sifat
unsur itu.
Setelah Boyle memberi penjelasan tentang konsep unsur,
Lavoiser pada tahun 1769 menerbitkan suatu daftar unsur-unsur. Lavoiser membagi
unsur-unsur dalam unsur logam dan non logam. Pada waktu itu baru dikenal kurang
lebih 33 unsur. Pengelompokan ini merupakan metode paling sederhana ,
dilakukan. Pengelompokan ini masih sangat sederhana karena antara unsur – unsur
logam sendiri masih banyak perbedaan.
Perbedaan Logam dan Non Logam
Logam
|
Non Logam
|
|
|
Ternyata, selain unsur logam dan non-logam, masih
ditemukan beberapa unsur yang memiliki sifat logam dan non-logam (unsur
metaloid), misalnya unsur silikon, antimon, dan arsen. Jadi, penggolongan unsur
menjadi unsur logam dan non-logam masih memiliki kelemahan.
KELEBIHAN & KEKURANGAN Unsur
Menurut Antoine Lavoisier
(+) KELEBIHAN :
- Sudah
Mengelompokkan 33 unsur berdasarkan sifat kima, sehingga bisa dijadikan
referensi bagi ilmuwan setelahnya
(-) KELEMAHAN :
- Pengelompokannya
masih terlalu umum
2. Pengelompokkan Unsur
Menurut Johann Wolfgang Dobereiner
Dobereiner adalah orang pertama menemukan hubungan antara
sifat unsur dengan massa atom relatifnya. Unsu-unsur dikelompokkan berdasarkan
kemiripan sifat-sifatnya. Setiap kelompok terdiri atas tiga unsur, sehingga
disebut triade. Di dalam triade, unsur ke-2 mempunyai sifat-sifat
yang berada di antara unsur ke-1 dan ke-3 dan memiliki massa atom sama dengan
massa rata-rata unsur ke-1 dan ke-3.
Jenis Triade :
- Triade
Litium(Li), Natrium(Na), Kalium(k)
- Triade
Kalsium(Ca), Stronsium(Sr), Barium(Br)
- Triade
Klor(Cl), Brom(Br), Iodium(I)
Tabel pengelompokan unsur-unsur menurut Triade Dobereiner
KELEBIHAN
& KEKURANGAN Pengelompokkan Unsur Menurut Johann Wolfgang Dobereiner
(+)
KELEBIHAN :
Keteraturan
setiap unsur yang sifatnya mirip massa atom (Ar) unsur yang kedua (Tengah)
merupakan massa atom rata -rata di massa atom unsur pertama dan ketiga
(-)
KEKURANGAN
Kurang efisien karena ada beberapa unsur lain
yang tidak termasuk dalam kelompok Triade padahal sifatnya sama dengan unsur di
dalam kelompok triade tersebut.
3. Pengelompokan Unsur
Menurut John Newlands
Triade Debereiner mendorong John Alexander Reina
Newlands untuk melanjutkan upaya pengelompokan unsur-unsur berdasarkan kenaikan
massa atom dan keterkaitannya dengan sifat unsur.
Menurut Newlands, jika unsur-unsur diurutkan letaknya
sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat unsur akan terulang
pada tiap unsur kedelapan. Keteraturan ini sesuai dengan pengulangan not lagu
(oktaf) sehingga disebut Hukum Oktaf (law of octaves). Tabel berikut
menunjukkan pengelompokan unsur berdasarkan hukum Oktaf Newlands.
(-) KELEMAHAN :
dalam
kenyataanya mesih di ketemukan beberapa oktaf yang isinya lebih dari delapan
unsur. Dan penggolonganya ini tidak cocok untuk unsur yang massa atomnya sangat
besar.
4. Pengelompokan Unsur Menurut Dmitri Mendeleev
Dmitri
Ivanovich Mendeleev pada tahun 1869 melakukan pengamatan 63 unsur yang sudah
dikenal dan mendapatkan hasil bahwa sifat unsur merupakan fungsi periodik dari
massa atom relatifnya. Sifat tertentu akan berulang secara periodik apabila
unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Mendeleev
selanjutnya menempatkan unsur-unsur dengan kemiripan sifat pada satu lajur
vertikal yang disebut golongan. Unsur-unsur juga disusun berdasarkan kenaikan
massa atom relatifnya dan ditempatkan dalam satu lajur yang disebut periode.
Tabel
pengelompokan menurut Mendeleev
KELEBIHAN DAN
KELEMAHAN:
(+)
KELEBIHAN :
Sistem
Periodik Mendeleev menyediakan beberapa tempat kosong untuk unsur-
unsur yang belum ditemukan.
+ meramalkan sifat-sifat unsur yang belum diketahui.
Pada perkembangan selanjutnya, beberapa unsur yang ditemukan ternyata cocok
dengan prediksi Mendeleev.
unsur yang belum ditemukan.
+ meramalkan sifat-sifat unsur yang belum diketahui.
Pada perkembangan selanjutnya, beberapa unsur yang ditemukan ternyata cocok
dengan prediksi Mendeleev.
(-)
KELEMAHAN :
–
Masih terdapat unsur – unsur yang massanya lebih besar letaknya di depan unsur
yang massanya lebih kecil.
– Adanya
unsur-unsur yang tidak mempunyai kesamaan sifat dimasukkan dalam satu
golongan, misalnya Cu dan Ag ditempatkan dengan unsur Li, Na, K, Rb dan Cs.
golongan, misalnya Cu dan Ag ditempatkan dengan unsur Li, Na, K, Rb dan Cs.
– Adanya
penempatan unsur-unsur yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom.
5. Pengelompokkan Unsur
Menurut Henry Moseley
Tabel periodik Mendeleev dikemukakan sebelum penemuan
struktur atom, yaitu partikel-partikel penyusun atom. Partikel penyusun inti
atom yaitu proton dan neutron, sedangkan elektron mengitari inti atom. Setelah
partikel-partikel penyusun atom ditemukan, ternyata ada beberapa unsur yang
mempunyai jumlah partikel proton atau elektron sama, tetapi jumlah neutron
berbeda. Unsur tersebut dikenal sebagai isotop. Jadi, terdapat atom yang
mempunyai jumlah proton dan sifat
kimia sama, tetapi massanya berbeda karena
massa proton dan neutron menentukan massa atom.
Dengan demikian, sifat kimia tidak ditentukan oleh massa
atom, tetapi ditentukan oleh jumlah proton dalam atom tersebut. Jumlah proton
menyatakan nomor atom. Dengan demikian sifat-sifat unsur ditentukan oleh nomor
atom. Keperiodikan sifat fisika dan kimia unsur disusun berdasarkan nomor
atomnya. Pernyataan tersebut disimpulkan berdasarkan hasil percobaan Henry
Moseley pada tahun 1913. Menurut Moseley, sifat-sifat kimia unsur
merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya. Artinya, jika unsur-unsur
diurutkan berdasarkan kenaikan nomor atomnya, maka sifat-sifat unsur akan
berulang secara periodik.
Susunan
periodik yang disusun oleh Moseley akhirnya berkembang lebih baik sampai
didapatkan bentuk yang sekarang ini dengan mengikuti hukum periodik bahwabila
unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atom, maka sifat unsur akan berulang
secara periodik.
Sistem
periodik modern dikenal juga sebagai sistem periodik bentuk panjang,
terdapat lajur mendatar yang disebut periode dan lajur
tegak yang disebut golongan.
Dalam
sistem periodik modern terdapat 7 pediode, yaitu:
- Periode
1 : terdiri atas 2
unsur
- Periode
2 : terdiri atas 8
unsur
- Periode
3 : terdiri atas 8
unsur
- Periode
4 : terdiri atas 18
unsur
- Periode
5 : terdiri atas 18
unsur
- Periode
6 : terdiri atas 32
unsur, yaitu 18 unsur seperti periode 4 atau 5, dan 14 unsur lagi
merupakan deret lantanida
- Periode
7 : merupakan periode
unsur yang belum lengkap. Pada periode ini terdapat deret aktinida
selain unsur logam
dan non-logam, masih ditemukan beberapa unsur yang memiliki sifat logam dan
non-logam (unsur metaloid), misalnya unsur silikon, antimon, dan arsen. Jadi,
penggolongan unsur menjadi unsur logam dan non Ternyata -logam masih memiliki
kelemahan.
KELEBIHAN & KEKURANGAN Unsur
Menurut Antoine Lavoisier
(+) KELEBIHAN :
- Sudah
Mengelompokkan 33 unsur berdasarkan sifat kima, sehingga bisa dijadikan referensi
bagi ilmuwan setelahnya
(-) KELEMAHAN :
·
Pengelompokannya
masih umum
2. Pengelompokkan Unsur
Menurut Johann Wolfgang Dobereine
Dobereiner adalah orang pertama menemukan hubungan antara
sifat unsur dengan massa atom relatifnya. Unsu-unsur dikelompokkan berdasarkan
kemiripan sifat-sifatnya. Setiap kelompok terdiri atas tiga unsur, sehingga
disebut triade. Di dalam triade, unsur ke-2 mempunyai sifat-sifat
yang berada di antara unsur ke-1 dan ke-3 dan memiliki massa atom sama dengan
massa rata-rata unsur ke-1 dan ke-3.
Jenis Triade :
- Triade
Litium(Li), Natrium(Na), Kalium(k)
- Triade
Kalsium(Ca), Stronsium(Sr), Barium(Br)
- Triade
Klor(Cl), Brom(Br), Iodium(I)
Tabel pengelompokan unsur-unsur menurut Triade Dobereiner
KELEBIHAN &
KEKURANGAN Pengelompokkan Unsur Menurut Johann Wolfgang Dobereiner
(+) KELEBIHAN :
+ Keteraturan setiap unsur yang
sifatnya mirip massa atom (Ar) unsur yang kedua (Tengah) merupakan massa atom
rata -rata di massa atom unsur pertama dan ketiga
(-) KEKURANGAN
– Kurang efisien karena ada beberapa
unsur lain yang tidak termasuk dalam kelompok Triade padahal sifatnya sama
dengan unsur di dalam kelompok triade tersebut.
3. Pengelompokan Unsur Menurut John Newlands
Triade Debereiner
mendorong John Alexander Reina Newlands untuk melanjutkan upaya pengelompokan
unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom dan keterkaitannya dengan sifat
unsur.
Menurut
Newlands, jika unsur-unsur diurutkan letaknya sesuai dengan kenaikan massa atom
relatifnya, maka sifat unsur akan terulang pada tiap unsur kedelapan.
Keteraturan ini sesuai dengan pengulangan not lagu (oktaf) sehingga
disebut Hukum Oktaf (law of octaves). Tabel berikut menunjukkan
pengelompokan unsur berdasarkan hukum Oktaf Newlands.
(-)KELEMAHAN :
– dalam kenyataanya mesih di
ketemukan beberapa oktaf yang isinya lebih dari delapan unsur. Dan
penggolonganya ini tidak cocok untuk unsur yang massa atomnya sangat besar.
4. Pengelompokan Unsur Menurut Dmitri Mendeleev
Dmitri Ivanovich Mendeleev pada
tahun 1869 melakukan pengamatan 63 unsur yang sudah dikenal dan mendapatkan
hasil bahwa sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya.
Sifat tertentu akan berulang secara periodik apabila unsur-unsur disusun berdasarkan
kenaikan massa atom relatifnya. Mendeleev selanjutnya menempatkan unsur-unsur
dengan kemiripan sifat pada satu lajur vertikal yang disebut golongan.
Unsur-unsur juga disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya dan
ditempatkan dalam satu lajur yang disebut periode.
Tabel pengelompokan
menurut Mendeleev
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN:
(+) KELEBIHAN :
+ Sistem Periodik Mendeleev
menyediakan beberapa tempat kosong untuk unsur-
unsur yang belum ditemukan.
+ meramalkan sifat-sifat unsur yang belum diketahui.
Pada perkembangan selanjutnya, beberapa unsur yang ditemukan ternyata cocok
dengan prediksi Mendeleev.
unsur yang belum ditemukan.
+ meramalkan sifat-sifat unsur yang belum diketahui.
Pada perkembangan selanjutnya, beberapa unsur yang ditemukan ternyata cocok
dengan prediksi Mendeleev.
(-) KELEMAHAN :
– Masih terdapat unsur – unsur yang
massanya lebih besar letaknya di depan unsur yang massanya lebih kecil.
– Adanya unsur-unsur yang
tidak mempunyai kesamaan sifat dimasukkan dalam satu
golongan, misalnya Cu dan Ag ditempatkan dengan unsur Li, Na, K, Rb dan Cs.
golongan, misalnya Cu dan Ag ditempatkan dengan unsur Li, Na, K, Rb dan Cs.
– Adanya penempatan unsur-unsur
yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom.
5. Pengelompokkan Unsur Menurut Henry Moseley
Tabel periodik
Mendeleev dikemukakan sebelum penemuan struktur atom, yaitu partikel-partikel
penyusun atom. Partikel penyusun inti atom yaitu proton dan neutron, sedangkan
elektron mengitari inti atom. Setelah partikel-partikel penyusun atom
ditemukan, ternyata ada beberapa unsur yang mempunyai jumlah partikel proton
atau elektron sama, tetapi jumlah neutron berbeda. Unsur tersebut dikenal
sebagai isotop. Jadi, terdapat atom yang mempunyai jumlah proton dan sifat
kimia sama, tetapi massanya berbeda karena massa proton dan neutron menentukan
massa atom.
Dengan
demikian, sifat kimia tidak ditentukan oleh massa atom, tetapi ditentukan oleh
jumlah proton dalam atom tersebut. Jumlah proton menyatakan nomor atom. Dengan
demikian sifat-sifat unsur ditentukan oleh nomor atom. Keperiodikan sifat
fisika dan kimia unsur disusun berdasarkan nomor atomnya. Pernyataan tersebut
disimpulkan berdasarkan hasil percobaan Henry Moseley pada tahun
1913. Menurut Moseley, sifat-sifat kimia unsur merupakan fungsi periodik dari
nomor atomnya. Artinya, jika unsur-unsur diurutkan berdasarkan kenaikan nomor
atomnya, maka sifat-sifat unsur akan berulang secara periodik.
Susunan periodik yang disusun oleh
Moseley akhirnya berkembang lebih baik sampai didapatkan bentuk yang sekarang ini dengan
mengikuti hukum periodik bahwabila unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor
atom, maka sifat unsur akan berulang secara periodik.
Sistem
periodik modern dikenal juga sebagai sistem periodik bentuk panjang,
terdapat lajur mendatar yang disebut periode dan lajur
tegak yang disebut golongan.
Dalam
sistem periodik modern terdapat 7 pediode, yaitu:
- Periode
1 : terdiri atas 2
unsur
- Periode
2 : terdiri atas 8
unsur
- Periode
3 : terdiri atas 8
unsur
- Periode
4 : terdiri atas 18
unsur
- Periode
5 : terdiri atas 18
unsur
- Periode
6 : terdiri atas 32
unsur, yaitu 18 unsur seperti periode 4 atau 5, dan 14 unsur lagi
merupakan deret lantanida
- Periode
7 : merupakan periode
unsur yang belum lengkap. Pada periode ini terdapat deret aktinida
Tabel Sistem Periodik Unsur Modern
Format tabel periodik:
1. Masing-masing unsur terdapat dalam satu kotak yang berisi
nomor atom, lambang unsur, dan nomor massa. Kotak-kotak tersebut berurut dari
kiri ke kanan berdasarkan kenaikan nomor atom.
2. Kotak-kotak tersebut tersusun membentuk barisan horizontal
(periode) dan barisan vertikal (golongan). Setiap periode diberi nomor dari 1
hingga 7. Setiap golongan diberi nomor dari 1 hingga 8 dengan huruf A atau B.
Pada sistem IUPAC baru, setiap golongan diberi nomor dari 1 hingga 18 tanpa
huruf A atau B. Unsur-unsur dalam satu golongan yang sama pada tabel periodik
akan memiliki kemiripan sifat.
3. Unsur-unsur golongan 1A−8A (golongan 1−2, 13−18) merupakan
unsur golongan utama. Unsur-unsur golongan 1B−8B (golongan 3−12) merupakan
unsur logam transisi. Dua deret unsur di bagian bawah, yakni lanthanida dan
aktinida, disebut unsur logam transisi dalam.
.
Sifat-sifat
pada sistem periodik unsur:
Sifat
logam
Berdasarkan sifat, unsur-unsur dapat dikelompokkan menjadi logam,
nonlogam, dan metalloid. Unsur-unsur logam memiliki sifat-sifat: konduktor
panas dan listrik yang baik, dapat ditempa dan ductile, titik leleh relatif
tinggi, cenderung melepaskan elektron kepada unsur
nonlogam. Unsur-unsur nonlogam memiliki sifat-sifat: nonkonduktor panas dan
listrik, tidak dapat ditempa dan rapuh/getas, kebanyakan berwujud gas pada
temperatur kamar, cenderung menerima elektron dari unsur logam. Unsur-unsur
metalloid memiliki sifat-sifat seperti logam dan juga nonlogam. Sifat logam
semakin berkurang dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas sistem periodik
unsur, kecuali hidrogen. Unsur-unsur metalloid berada pada “tangga” yang
membatasi unsur-unsur logam dan nonlogam.
Jari-jari atom
Jari-jari
atom adalah setengah dari jarak antara dua inti dari dua atom logam yang
sejajar atau dalam sebuah molekul diatomik. Dalam satu golongan, dari atas ke
bawah, jari-jari atom cenderung semakin besar, sebagaimana pertambahan kulit
elektron. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, jari-jari atom cenderung
semakin kecil, sebagaimana pertambahan muatan inti efektif.
Energi ionisasi
Energi
ionisasi adalah energi yang dibutuhkan oleh sebuah atom atau ion dalam fase gas
untuk melepaskan sebuah elektronnya. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah,
energi ionisasi pertama cenderung semakin kecil, sebagaimana jarak dari inti ke
elektron terluar bertambah sehingga tarikan elektron terluar oleh inti
berkurang. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, energi ionisasi pertama
cenderung semakin besar, sebagaimana pertambahan muatan inti efektif sehingga
tarikan oleh inti bertambah.
Ringkasan sifat-sifat sistem periodik unsur:
jari-jari atom, energi ionisasi, dan sifat logam
Jari-jari ion
Jari-jari ion adalah jari-jari dari kation atau anion yang
dihitung berdasarkan jarak antara dua inti kation dan anion dalam kristal
ionik. Kation (ion bermuatan positif) terbentuk dari pelepasan elektron dari
kulit terluar atom netral sehingga tolakan antar elektron berkurang, tarikan
elektron oleh inti lebih kuat, dan jari-jari dari kation lebih kecil dari atom
netralnya. Anion (ion bermuatan negatif) terbentuk dari penangkapan elektron
pada atom netral sehingga tolakan antar elektron bertambah dan jari-jari dari
anion lebih besar dari atom netralnya. Dalam satu golongan pada sistem periodik
unsur, dari atas ke bawah, jari-jari ion bermuatan sama cenderung semakin
besar, sebagaimana pertambahan kulit elektron. Dalam periode, pada deretan ion
isoelektronik (spesi-spesi dengan jumlah elektron sama dan konfigurasi elektronsama, seperti O2-, F–, Na+, Mg2+, dan Al3+ dengan 10
elektron), semakin besar muatan kation maka semakin kecil jari-jari ion, namun
semakin besar muatan anion maka semakin besar jari-jari ion.
Afinitas elektron
Afinitas elektron adalah kuantitas perubahan energi ketika sebuah
atom atau ion dalam fase gas menerima sebuah elektron. Jika kuantitas perubahan energibertanda positif, terjadi penyerapan energi, sedangkan jika
bertanda negatif, terjadi pelepasan energi. Semakin negatif nilai afinitas
elektron, semakin besar kecenderungan atom atau ion menerima elektron (afinitas
terhadap elektron semakin besar). Dalam satu golongan pada tabel periodik
unsur, dari atas ke bawah, afinitas elektron cenderung semakin kecil, dengan
banyak pengecualian. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, sampai golongan
7A, afinitas elektron cenderung semakin besar, dengan banyak pengecualian.
Elektronegativitas
Elektronegativitas adalah ukuran kemampuan suatu atom dalam sebuah
molekul (keadaan berikatan)
untuk menarik elektron kepadanya. Semakin besar elektronegativitas, semakin
mudah atom tersebut menarik elektron kepadanya sendiri. Dalam satu golongan,
dari atas ke bawah, elektronegativitas cenderung semakin kecil. Dalam satu
periode, dari kiri ke kanan, elektronegativitas cenderung semakin besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar